Friday, April 17, 2020

Pengembangan.

Yusni Tria Yunda. [đź“ťđź“š].
. 

.

Pemberitaan mengenai éndemik dari éndemik Virus Corona 19, menghasilkan beberapa sisi pikir positif, bagi perékonomian yang penulis pikirkan. Kebijakan pemerintah Républik Indonésia yang menginstruksikan agar Para Penduduk "keep staying at house", jangan ke mana - mana, telah menyadarkan kita, mengenai perlunya re_survey Persebaran Pemetaan Usaha - Usaha secara géografis [off_line], guna memahami Nilai Ril dari Pendapatan Doméstik dalam Kewilayahan Pemerintahan Tingkat Tertentu.

Itu adalah satu di antara beberapa sisi positif yang mampu ditemukan oléh Penulis.

Beberapa hari yang lalu, Penulis membeli Pulsa di Autlét Pa Ipit, sebelah Salon Bunda, daérah Kampung Lamajang Peuntas, Désa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupatén Bandung. Selama ini, Penulis sangat jarang membeli pulsa dari autlét terdekat dengan domisili Penulis tersebut. Sering Penulis jauh - jauh sengaja membeli pulsa dari autlét di 'Kecamatan Tetangga': Balééndah, sehubungan Harga Jualnya yang murah, dibandingkan dengan yang lain, sedalam yang Penulis ketaui.

Menyadari bahwa selama ini Penulis kurang tepat dalam memperlakukan Pelaku Ékonomi Bidang Perdagangan Pulsa: memilih yang murah - murah saja, menghindari Pelaku yang terdekat, dan 'ahli di bidangnya' [dalam arti: sengaja, secara sadar, membuka usaha penjualan pulsa, serta disponsori oléh berbagai Perusahaan Penyedia Layanan Telepon Sélulér, terutama Three (3), yang memasang displéy di autlét Pa Ipit], sepertinya kurang adil.

Meskipun: tindakan pilihan Penulis masih dapat dibenarkan secara Nishob Ékonomi, sehubungan Penulis lagi jarang mempunyai Pos Kas yang memadai guna membeli yang lebih mahal, sedangkan keperluan - keperluan lain, selain pulsa, juga harus dipenuhi, padahal kondisi Penulis lagi tanpa Pendapatan Tetap], namun secara Étika Bisnis, sepertinya terdapat sekat antara Kemampuan Penulis dalam berkomunikasi Bahasa Bisnis dengan yang bersangkutan mengenai kebelum_mampuan menjangkau Harga Belinya saat silam.

Ketika terjadi ke_tanggung_an situasi dan kondisi, saat Penulis tanpa bisa ke autlét di Kecamatan Lainnya, maka?: mau ta mau, Penulis merasa perlu mengunjungi Autlét dekat Salon Bunda tersebut.

Secara téknis, di autlét tersebut Penulis mendapatkan beberapa solusi penawaran aytem - aytem lainnya, mengenai Three, yang belum Penulis ketaui, yang secara Keuntungan Bagi Pembeli [Yuser], ternyata bisa lebih besar nilai kuantitatif Keuntungannya, dengan apabila Penulis membeli yang 'biasa'.

Kemudian, secara psikologis?: Penulis merasakan ada ketenangan tersendiri, setelah mampu menjalin kembali hubungan yang seharusnya, di antara Tetangga Umpi, yang sekecamatan, meskipun baru dalam "Count"_`ain bisnis.

Pengembangan Pemikiran, yang Penulis dapatkan, dengan demi kian, adalah:

1. 'Benang Sari' meréspon isu Bidang Keséhatan, yang berdampak kepada Kebijakan Sosial dan Politik Pemerintahan, yang menggoyangkan 'benang sari' menjatuhi 'Putik'.

2. Prosés Berpikir, bagai penyerbukan, yang menjadi hasil: berkembang sebagai satu Kesadaran Étika Ékonomi di antara Sikap Pembeli terhadap Layanan Penjual secara seharusnya.

3. Terkecuali terhadap Hal - Hal Lain, yang tiada dapat tertangani oléh Pos Kas Pribadi Penulis, seperti tadi: Anak - Anak Penulis memerlukan lagi sejumlah Kuota Data Internét, buat keperluan belajar secara on_line, selama éndemik sekitar Isu Covid_19 ini masih diséntralkan sebagai usungan isu sosial utama di média - média sosial.

Namun, sebab Anak - Anak Penulis mengetaui kondisi dan situasi perékonomian Penulis saat ini, masih di bawah nishob, maka?: meréka memintanya kepada Mini, tadi pagi [Sabtu, 18/04/2020], Ibu Asuh Penulis, yang selama ini berkontribusi turut membiayai meréka, yang berdomisili bersama Néné Matrilinélnya, di Kecamatan Balééndah.

Kemudian, Mini memintaku membelikan pulsa bagi meréka [Abang dan Adé], di Warung/Autlét Kelontongan Milik Téh Yani dan Kang Itan. Kenapa bukan ke Autlétnya Pa Ipit, sebagaimana kesadaranku sebelumnya, dalam beberapa paragraf sebelum ini?.


Kini masalah mengembangnya ke arah Jenis Aytem: ketika Penulis perlunya Kuota Data Internét Three yang kemasannya Voucer, Penulis membelinya dari Autlét Pa Ipit, se_Bab?: Warung Téh Yani adalah Warung Kelontongan yang Pos Stoknya didominasi aytem - aytem produk pemenuhan keperluan sehari - hari masyarakat, termasuk pulsa HP, tapi?: bukan total berjualan aytem - aytem Pulsa HP, yangmana hal ini sangat berbéda dengan Pa Ipit yang total mengkhususkan autlétnya guna menjual pulsa HP.

Jelas, bahwa secara pertimbangan keadilan bisnis, Pembeli bisa berbéda kebijakan: menimbang: mana yang lebih spésial dalam satu Kelas Produk, dan mana yang bisa 'mengalah' terlebih dahulu.

Dengan demikian, dampak dari masalah Isu Keséhatan pada Paragraf Awal tadi, telah berkembang sebanyak sekurangnya 3x pengembangan hingga pada paragraf ini.

No comments:

Post a Comment